Creat by :
Yuliawanti ,Nur assyifa, Nidaa fikriyyah
Semakin dekat di
acara ulang tahunmu.Rasanya aku mulai resah dan berdegug ,Entah tak siap atau
malah tak pantas.
Aku merasa tak
pantas karena disini aku tahu, aku bukannlah siapa siapa lagi untukmu. Aku
bukanlah malaikat bersayap yang menjaga hatimu dan aku bukanlah lagi seseorang
yang bisa membuatmu bahagia akan artinya cinta.
Mungkin itulah
sebabnya. Kenapa kini kamu terbang bersamanya dan berusaha untuk lari dari
kisah kita.
Disini aku bisa
melihat kau lari bersamanya,tertawa dan berusaha untuk membangun kebahagiaan diantara
cinta kalian berdua.Tapi, apakah kau disana memikirkan perasaanku.Perasaan yang
takkan bisa aku definisikan dengan kata kata.
Sering kali kau
paksaku tuk lupakanmu bukan tak ku hiraukan,namun memang sulit bagiku lupakanmu
. Aku mungkin tlah ikhlaskan dirimu bersamanya. Tapi biarpun begitu, hati tetap
saja mengharapmu hingga kini.
Aku disini
berusaha untuk tetap tersenyum di dalam sakitnya cinta.Berusaha untuk tidak
menangis dalam kebahagiaan yang tiada terukir.Akupun berusaha untuk berlari
dari masalah ini. Namun, semua tak berhasil , tak satupun kenangan yang bisa
Aku lupakan jika itu tentang kebersamaan kita.
Kenanagan itu
akan tetap kokoh dalam memoriku.
Berusaha untuk tenangkan hati dan membuka hati. Hingga pada akhirnya kini aku
beranggap bahwa kamu adalah cinta
terdalam yang melekat dalam darah.
Bukan hanya dalam
darah, Kenangan itupun tetap terukir didalam jiwa dan ragaku. Cinta itu akan
tumbuh walau aku tau kau takkan mungkin
kembali untuk mewarnai hidupku lagi...
Kadang sempat ku
berfikir untuk apa aku terus menunggumu ,yang jelas jelas aku bukan hanya tak
kau lihat , melainkan kau juga tak ingin tau sedikitpun tentang rasa ini.
Biarpun begitu suatu saat nanti aku slalu yakin akan ada sebuah sinar mentari yang akan membuatku tersadar bahwa kamu hayalah
asap semu dalam hidup.
Pagi ini, 15
november 2012
Tiba-tiba,
tanpaku sadari , Hatiku berguncang tak terkendali, tubuhku melemas , air mataku
hadir tanpa permisi. Pesan singkat itu datang, namun hanya 2 kata yang kau
tulis disana “iya, baik”. Hanya itukah yang kau ucapkan setelah sekian lamanya
kau tak mengabariku tentang kabarmu? Hanya itukah yang kau tulis setelah sekian
lamanya kau berdiam diri?, ya hanya itu jawabmu ketika aku bertanya “apa kabar?”
Rasa senang itu
memudar menjadi sebuah kepedihan. Lucu bukan? Aku mendapat pesan dari seeorang
yang ku tunggu tunggu , namun aku malah merasa sedih ketika aku tau hanya
itulah kata singkat darinya.Memang aku menunggunya, namun bukan pesan seperti
itu yang kuharapkan. Hanya dua kata! Apa itu pantas disebut pesan setelah bulan
berganti bulan memisahkan kita? Itu bukan seperti dirimu yang ku kenal “dulu”.
Kemana dirimu yang ku kenal dulu?”
Aku mulai sedikit
membaik memang setelah menerima itu. Tapi tetap saja aku merasa kamu
menyembunyikan hal lagi. Sama seperti dulu ketika waktu tinggal menghitung jari
sebelum akhirnya “kita” berubah jadi “aku” dan “kamu”.
Teringat kisah
tentang kita. Dimana dulu kamu selalu lakukan apapun untuk menjagaku. Pelukan
itu, senyuman itu, sentuhan itu terajut cantik dalam memoriku. Caramu
mencintaiku begitu tak dapat ku percaya, cinta namun menyakiti pada akhirnya.
Merindukanmu bukan lagi sesuatu yang berarti bagimu jika itu dari hatiku.
Benarkah kau benar benar tak merasakan kerinduan yang kurasakan terhadapmu saat
ini? Tak rindukah kamu dengan nasi goreng racikanku? tak rindukah kau dengan
puisi puisi buatanku ? tak rindukah kamu dengan kalimat kalimat khawatirku? Tak
rindukah kamu melihatku berdiam diri menuliskan kebahagiannku saat bersamamu
dengan kode kode khas ku? Tak rindukah kau melihatku menangis karena tingkah
mu? Tak rindukah kau dengan tingkah tingkah konyol yang selalu ku lakukan?
Mengapa?
Hah? Mengapa?
Jawab aku kenapa?
Ku coba pahami
semuanya sendiri... meyakini hati bahwa kepahitan dalam kisah cinta seperti ini
adalah realita yang tak dapat dipungkiri.
Terbanglah hai
malaikatku... terbanglah... jemputlah bahagiamu jika itu memang bukan dariku...
terbanglah dan raih mimpi mimpimu bersama wanita wanita istimewamu... selamat
tinggal
Kukan pergi
tinggalkan semanya.. berusaha semampuku menyimpan dan membukukan kisah dalam
benak.menatanya dengan rapih, dan akan ku buka ketika aku merasa bahwa
kehadiranmu adalah hal yang begitu ku rindukan.
Terima kasih atas
semua kenangan yang tercipta, terimakasih karena tlah menyempatkan dirimu untuk
hadir dalam kisah singkat dikehidupanku. Kisah singkat yang terindah, walau ku tau suatu saat malaikat
lain akan hadir dan memelukku lebih baik
darimu....
Komentar
Posting Komentar