BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah
bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walaupun tidak terdapat
konsensus tunggal, secara umum Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai
sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi,
manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem Informasi
Manajemen juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”,
“Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”.
Sistem
Informasi Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas
untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan
manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip
sistem karena berita yang tersebar dalam berbagai bentuk dikumpulkan, disimpan
serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi
suatu informasi (Sentranet, 2013).
Kemajuan
alat komunikasi pada melinium ketiga semakin mempermudah perolehan informasi
dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan terutama dalam berbagai
pengambilan keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan
pentingnya mengelolah informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi
perusahaan. Oleh karena itulah focus utama dari system informasi manajemen
adalah bagaimana mengelolah informasi sebaik-baiknya agar dapat menjadi alat
pembantu bagi setiap manajer dalam pengambilan keputusan.
System informasi
manajemen telah ada jauh sebelum teknologi informasi yang berbasiskan computer
hadir. Akan tetapi dengan adanya computer sebagai salah satu bentuk revolusi
dalam teknologi informasi, computer telah dengan menakjubkan mampu memproses
data secara cepat dan akurat bahkan menyajikan informasi yang sekiranya
dilakukan secara menual tanpa bantuan computer memerlukan waktu berhari-hari
bahkan bermingggu-mingggu.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, dimana segala
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu
instansi Komputer merupakan bahan kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh
serta memproses suatu sistem informasi yang setiap saat selalu berkembang. Oleh
karena itu setiap orang harus mampu berupaya mengikuti arus informasi yang
berkembang di dunia teknologi ini. Pada instasni
perusahaan manapun saat ini pastilah menggunakan Sistem Informasi Manajemen
yaitu sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated), untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan
keputusan.
B.
TUJUAN
a.
Dapat menguraikan masalah mengenai Sistem
Informasi Manajemen.
b.
Dapat Mengidentifikasikan dengan baik
menegenai masalah Sistem Informasi Manajemen.
c.
Memenuhi Tugas Administrasi Perkantoran.
d.
Dapat menerapkan Sistem Informasi Manajemen
dalam dunia nyata setelah memahaminya.
C.
RUMUSAN
MASALAH
a.
Apakah pengertian dari Sistem Informasi
Manajemen?
b.
Apa sajakah Prasyarat dari Sistem Informasi
Manajemen?
c.
Apasaja Tujuan Sistem Informasi MAnajemen?
d.
Apasajakah Jenis-jenis Sistem Informasi?
e.
Apakah Manfaat Informasi?
f.
Apasajakah Karakteristik Informasi Siap pakia?
g.
Hambatan informasi apasaja yang harus dihadapi oleh pengambil keputusan?
h.
apakah sajakah yang termaksud input,
proses,output, dan pengendalian informasi?
i.
Bagamanakah pengendalian system informasi
manajemen?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sistem Informasi Managemen.
1.
Sistem
Semua sistem
memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu:
a.
Menerima data
sebagai masukan ( input).
b.
Memproses data
dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran
perkiraan dan lain-lain.
c.
Memperoleh
informasi sebagai keluaran(output). Prinsip ini berlaku baik untuk sistem
informasi manual, elektromekanis maupun komputer.
5
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem
bagian (subsystem). Misalnya, sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat
keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari
subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen.
Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat
pemroses, alat keluaran dan simpanan luar . Subsistem-subsistem saling
berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga
tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem
sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi
(integrated ). Anda dapat membayangkan, bagaimana seandainya sistem
komputer yang Anda miliki, masing-masing komponennya saling beker ja
sendiri-sendiri tidak terintegrasi, maka tujuan dari sistem komputer tersebut
tidak akan tercapai (Pangestu, 2013).
Sistem adalah
kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Sistem merupakan Suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama- sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu. Contoh : Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware,
Brainware; Sistem Akuntansi; dll.
2. Data dan Informasi
Yang berkaitan dengan sistem adalah data dan
informasi. Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian
yang sama, namun bagi kajian ilmiah atau kaum profesional , dua
pengertian tersebut mengandung perbedaan yang mendasar. Data merujuk pada
fakta-fakta baik berupa angka-angaka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang
mewakili diskripsi verbal atau kode-kode tertentu dan semacamnya. Apabila data
tersebut telah di saring dan diolah melalui pengolahan sehingga memiliki arti
dan nilai bagi seseorang, maka data tersebut berubah menjadi informasi. Jadi
yang dimaksud dengan informasi adalah semua data yang telah diolah dan memiliki
arti bagi pihak pemakai. Dengan demikian yang dipakai orang di dalam membuat
keputusan adalah informasi, bukan data. Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu
data adalah fakta.
Data barulah menjadi informasi pada saat
mereka digunakan untuk tujuan tertentu atau apabila mereka menyebabkan
timbulnya aksin atau penambahan pengetahuan tertentu. Data terutama harus
mengalami berbagai macam pengerjaan sebelum bermanfaat sebagai informasi.
Data merupakan bahan dasar untuk proses pengerjaan, dan informasi menjadi
produk selesainya. Contoh-contoh data adalah Nomor Induk Mahasiswa yang
tercatat di bagian akademik Universitas Paramadina, Nomor Induk Kependudukan
kota Jakarta Selatan yang tercatat di Kantor Capil dan kependudukan, Jadwal
penerbangan di Bandara Ahmad Yani Semarang. Tetapi apabila seseorang
menghubungi loket bandara untuk melihat jalur penerbangan ke Jakarta lengkap
dengan keterangan kapan waktu terbang, berapa harga tiket, maka yang dia
tanyakan kepetugas di bandara adalah informasi. Untuk dapat memperoleh
informasi, pemakai data harus mengetahui jenis keterangan yang diperlukan dan
bagaimana sistem penyimpanan datanya.
Dari penjelasan di atas secara singkat dapat
dirumuskan bahwa data adalah fakta
yang tidak sedang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, biasanya
dicatat diarsipkan tanpa maksud untuk segera di ambil kembali untuk pengambilan
keputusan. Sebaliknya informasi adalah data
yang telah diambil kembali, diolah atau digunakan untuk memberi dukungan
keterangan bagi pengambil keputusan.
3.
Manajemen
Manajemen merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan (Gaol, 2008). Dari prinsip-prinsip administrasi klasik,
kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tercakup dalam akronim POSDCORB
(planning, organizing, staffing, directing, coordinating/controlling,
budgeting). Lebih ringkas lagi, kegiatan manajemen tercakup dalam tiga kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.
Di dalam
perencanaan, manajer mendefinisikan tujuan organisasi, menentukan arah tindakan
bagi organisasi, serta menentukan langkah-langkah strategis guna mencapai
tujuan organisasi. Dalam pengorganisasian, manajer mengatur atau menata
kegiatan-kegiatan operasional supaya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai,
antara lain dengan mengadakan pembagian kerja, penetapan struktur
kewenangan dan rantai komando, penempatan pegawai dalam satuansatuan organisasi
dan sebagainya. Pengendalian manajer mengadakan evaluasi apakah prestasi yang
dicapai oleh organisasi telah sesuai dengan standar baku yang telah ditetapkan.
Manajemen adalah
proses yang berupa tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan
dan pengawasan serta pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.
4.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen atau SIM
(bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah
sistem perencanaan bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi
manajemen untuk memecahkan masalah bisnis
seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi
biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang
diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini
umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang
bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan
keputusan manusia, misalnya sistem
pendukung keputusan, sistem pakar, dan
sistem informasi eksekutif.
Sistem Informasi Managemen merupakan sebuah sistem manusia/mesin yang
terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data base.
Sistem Informasi Managemen juga
dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan
Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. SIM menggambarkan suatu
unit atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya
menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip
sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam
pelbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu
badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.
Sistem
informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida, diimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan
status, dan sebagainya; lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari; lapisan ketiga terdiri dari
sumber daya system informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen; dan lapisan puncak terdiri dari sumber
daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
puncak manajemen.
B.
Prasyarat
Sistem Informasi Managemen .
Sebuah sistem informasi manajemen mengandung
elemen-elemen fisik sebagai berikut: 1. Perangkat keras computer
2. Perangkat lunak:
a.
Perangkat lunak sistem umum
b. Perangkat lunak terapan umum
c. Program aplikasi
3. Database (data
yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4. Prosedur
5. Petugas Pengoperasian Dalam hal penerapan,
sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari: a. Program untuk melaksanakan pengolahan
komputer.
b. Prosedur
untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk operator,
petunjuk untuk pemakai, dan seterusnya).
Dalam
pendistribusian data maupun informasi dibutuhkan komunikasi yang baik sebagai
syarat mutlak untuk melakukan koordinasi kerja, baik secara vertikal maupun
secar horizontal. Koordinasi merupakan harmonisasi usaha-usaha yang bersifat
individual, dan merupakan inti/esensi dari manajemen. Informasi dapat
disampaikan secara lisan maupun tulisan misalnya melalui meeting/pertemuan, surat, rapat, buletin, buku panduan, telepon, e-mail, dan lain sebagainya.Prinsip utama perancangan system iformasi
manajemen adalah system informasi manajemen harus dijalani secara teliti agar
mampu melayani tugas utama.
C.
Tujuan
system informasi managemen.
a.
Menyediakan
informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
b.
Menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.
c.
Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga
tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu
memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu
mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi
kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap
manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
SIM
yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan
diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak
terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Organisasi
harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat
dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam
menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang
dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.
Secara
teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek
SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer.
Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu
melayani tugas utama.
Tujuan
sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua
manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM
menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari
berbagai simulasi model matematika.
D.
Jenis-Jenis
system Informasi
Jenis-jenis Sistem Informasi :
1.
Transaction
Processing System (TPS)
Transaction Processing System adalah aplikasi sistem informasi yang
mengambil atau mengumpulkan dan mengolah data tentang transaksi suatu proses
bisnis. Salah satu dimensi TPS adalah data maintenance yang dapat meng-update
data yang diperlukan. TPS dapat terus berkembang karena perkembangan dunia bisnis akan terus
berkembang. Perkembangan bisnis akan memerlukan sistem yang terus berkembang
pula. Perkembangan bisnis ini disebut Bisnis process redesign yaitu
sebuah study, analisis, dan redesign proses bisnis yang mendasar untuk
mengurnagi ongkos atau meningkatkan nilai tambah yang dihasilkan. Contoh
TPS adalah:
1.
Airline
reservation
2. Bank deposit
3. Customer returns
4. Inventory procurement
5. Order processing
6. Payroll
2.
Management Information System (MIS)
MIS adalah suatu aplikasi Sistem Informasi
yang menyediakan laporan informasi terpadu bagi pihak manajemen. MIS dihasilkan
dari beberapa database yang menyimpan data dari benyak sumber, termasuk
didalamanya Transaction Processing System. MIS menyajikan informasi
yang detail, rangkuman informasi dan informasi terpilih. MIS merupakan salah
satu elemen manajemen yang dirasa penting oleh banyak perusahaan oleh karena
itu pengembangan MIS akan terus dapat berlanjut. Contoh
Management Information System adalah:
1.
Budget
forecasting and analysis
2.
Financial
reporting
3.
Inventory
reporting
4.
Material
requirement planning
5.
Salary analysis
3. Decision Support System (DSS)
Decision Support System adalah salah satu aplikasi Sistem Informasi
yang menyediakan informasi yang mendukung pengambilan keputusan kepada
penggunanya. Jika pengguna DSS adalah seorang manajemen, maka program ini disebut
Executive Information System (EIS). DSS fokus pada penyediaan
informasi yang berguna untuk mendukung pengambilan keputusan. DSS
menyediakan alat bagi pengguna untuk meng-akses data dan menganalisisnya untuk
pengambilan keputusannya. Beberapa pertimbangan yang diberikan oleh DSS
adalah sebagai berikut:
1.
Identifikasi masalah
2.
Identifikasi beberapa alternatif solusi
3.
Akses informasi yang dibutuhkan utnuk memecahkan masalah
atau pengambilan keputusan.
4.
Analisis beberapa keputusan atau variabel yang akan
mempengaruhi keputusan, yang biasa disebut ”what if-analysis”.
5.
Simulasi dari keputusan dan hasil yang akan
diberikan.
4. Expert Systems
Expert system merupakan perluasan dari decision support
system. Expert system adalah suatu sistem informasi pengambilan
keputusan yang mengambil dan meniru pengetahuan serta keahlian dari seorang expert
problem solving atau decision maker dan kemudian berpikir dan
bereaksi sesuai dengan seorang expert tadi.
Expert system ditujukan untuk menduplikasi keahlian dari
seorang problem solver, manajer, profesional dan para teknisi. Para
tenaga ahli ini sering menguasai pengetahuan dan keahlian yang tidak bisa
dengan mudah diikuti dan digantikan oleh sembarang orang dalam sebuah
organisasi. Expert system meniru logika dan pemikiran dari seorang ahli
dalam bidang mereka masing-masing. Hal itu dibutuhkan agar orang lain yang
bukan seorang ahli dapat mengetahui pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh
seorang ahli. Berikut adalah contoh dari penggunaan expert system :
Industri makanan menggunakan expert system untuk menyimpan keahlian dari
seorang ahli yang sudah mendekati masa pensiun
5. Office Automation and Work Group System
Office Automation (OA) System mendukung pekerjaan pada suatu perusahaan
secara luas, biasanya digunakan untuk meningkatkan aliran pekerjaan dan
komunikasi antar sesama pekerja, tidak peduli apakah pekerja tadi berada di
satu lokasi yang sama ataupun tidak.
Office automation system digunakan untuk mendapatkan semua informasi
bagi yang membutuhkannya. Office automation berfungsi dalam word
processing, elctronic message, work group computing, work group
scheduling, facsimile processing, imaging and electronic
documents, and work flow management. Office automation system
dirancang baik untuk individu maupun kelompok.
Personal information system dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari single
user. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas individu.
Contoh dari personal information system adalah Microsoft’s Office Professional,
IBM’s Lotus SmartSuite, Corel’s PerfectOffice, dll.
Work group information systems dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari
sebuah kelompok kerja. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas
dari suatu kelompok kerja. Contoh dari work group information systems
adalah Microsoft’s Exchange and Outlook, IBM’s Lotus Notes/Domino, atau Novell’s
GroupWise.
E.
Manfaat
Informasi.
Informasi perlu
dikelola denga baik agar perusahan dapat mengelola bisnis baik dimana sekarang
muaupuin masa yang akan datang. Efektifitas perusahan tidak akan tercapai tanpa
planning yang baik karena planning merupakan syarat untuk dapat melakukan organizin actuating, dan controlling yang baik. Planning. Organizing, actuating, dan controlling yang baik hanya tercapai
dengan pengelolaan informasi yang baik pula. Dengan demikian, informsi
bermanfaat untuk :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
4. Pengendalian
Beberapa manfaat
atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai
berikut:
1.Meningkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2.
Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
3.
Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4.
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
5.
Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6.
Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7.
Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8.
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
9.
Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
F.
Karakteristik
Informasi Siapa Pakai.
Informasi adalah data yang sudah disusun
sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat
dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya dalam proses
pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi yang mempunyai kualitas tinggi
akan menentukan efektivitas pengambilan keputusan.
9
Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas
informasi (Wahyudi Kumorotomo, 1997: 7) yakni akurasi, ketepatan waktu dan
relevansi, lebih lanjut diungkapkan secara lengkap tentang syarat-syarat
informasi yang baik yakni :
·
Ketersediaan
(availability) Sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya
informasi itu sendiri, informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak
memanfaatkannya.
·
Mudah dipahami
(comprehensibility) Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik
informasi tersebut diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin
maupun strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat
kurang efektifnya keputusan manajemen
·
Relevansi
Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan permasalahan,
misi dan tujuan organisasi.
·
Bermanfaat
Informasi harus tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatannya
oleh organisasi yang bersangkutan.
·
Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat pada waktunya, syarat ini utamanya sangat
penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak
membuat keputusan yang krusial.
·
Keandalan
Informasi harus diperleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya.
Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan
yang tinggi atas informasi yang disajikan.
·
Akurat Syarat ini
mengharuskan informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini berarti
juga bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna
yang terkandung dari data pendukungnya.
·
Konsisten
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya, karena
konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan. Tampak
bahwa ada berbagai macam syarat yang harus dipenuhi bagi informasi untuk
kepentingan manajemen. Pengolah data atau penyedia informasi harus
mempertimbangkan segi-segi waktu penyajian isi, format maupun segi-segi lain
dari informasi tersebut. Ini dapat dipahami karena dalam organisasi modern,
kualitas informasi yang dipergunakan dalam manajemen itulah yang akan
menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi yang bersangkutan.
G.
Hambatan
Informasi Bagi Pengambilan Keputusan.
Menurut Bodnar
dan Hopwood 1998:394), ada enam langkah yang harus dilalui oleh seorang manejer
dalam membuat keputusan yaitu:
1. Identifying
and defining the problem
2. Determining
alternative couirses of action
3. Evaluating
the possible courses of action
4. Selecting
the best course of action
5. Carrying
out the selected course of action
6. Following up to ensure that the desired results are abtained
6. Following up to ensure that the desired results are abtained
Sistem Informasi Manajemen sebagai pengambil
keputusan dalam lingkungan usaha
dapat digambarkan
seperti berikut (James A. O’Brien):
Gambar dibawah mencontohkan susunan organisasi yang mudah disesuaikan
dengan lingkungan lainnya karena suatu organisasi dapat saja mengubahnya sesuai
dengan perubahan lingkungan di dalam organisasi mereka sendiri. Sistem
informasi merupakan sebuah perpaduan/gabungan orang-orang, perangkat
keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya-sumber daya data
yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi pada sebuah organisasi.
Dalam membuat
keputusan sering dijumpai hambatan-hambatan yang disebabkan oleh informasi yang
tidak tepat waktu. Mengumpulkan informasi tidak semudah seperti yang
dibayangkan. Permasalahan umumnya muncul pada saat mengumpulkan informasi, tak
jarang sebuah informasi harus dibayar dengan mahal misalnya, untuk mendapakan
informasi mengenai kecenderungan prilaku konsumen terhadap sebuah produk,
perusahaan mambayar mahal seorang konsulrtan pemasaran.
Tahapan-tahapan
diatas dapat dilakukan apabila didukung dengan penyediaan informasi yang baik.
Informasi yang tersedia tidak akan mendungkung decision making apa bila terjadi hal-hal dibawah ini :
1. Informasi salah
2. Informasi tidak diteruskan atau
ditutupi
3. Informasi sulit dikumpulkan
4. Informasi sulit dicari
5. Informasi tidak jelas kebenarannya dan
sulit untuk dikonfirmasi
6. Sistem penyimpanan tidak jelas
7. Informasi yang dibutuhkan tidak jelas
8. Kurang bertanggung jawab mengumpulkan
data atau informasi
9. Bocornya informasi penting/rahasia
10. Dana terbatas
Dengan demikian,
perusahaan harus mengupayakan agar informasi dapat memenuhi karakteristik
informasi yang baik dan berusaha seoptimal mingkin agar dapat meminimalisasikan
hambatan-hambatan yang terjadi dalam memperoleh informasi.
H.
Input,
Proses, Output, dan Pengendalian Informasi.
Setiap open sistem termasuk sistem
informasi manajemen memiliki input, proses, output, dan pengendalian. Keempat
aspek tersebut perlu dikenali dengan mengajukan pertanyaan-ertanyaan misalnya:
a.
Input
Keputusan apa
yang akan dibuat ?
Berapa banyak
informasi yang dibutuhkan ?
Mengapa informasi
tersebut dibutuhkan ?
Siapa yang
bertanggung jawab untuk mengelolah informasi tersebut ?
b.
Proses
Bagaimana cara mendistribusikan informasi
tersebut ?
Bagaimana cara membuat informasi tersebut ?
Bagaimana cara memproses informasi tersebut ?
c.
Output
Kapan informasi tersebut dihasilkan ?
Informasi seperti apa yang
Bagaimana kualitas informasi yang dihasilkan ?
Puaskah para pengguna informasi ?
d.
Pengendalian
Bagimana para
pengelolah informasi mempertanggung jawabkan tugas yang diberikan ?
Bagaimana cara
melakukan koreksi atau revisi ? kapan koreksi atau revisi tersebut dilakukan ?
Bagaimana pengklasifikasian sistem informasi ?
I.
Pengendalian
Sistem Informasi Managemen.
Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan
dari pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang sangat
penting karena mengamati setiap tahapan daam proses pengelolaan informasi. Ada
beberapa ketrampilan untuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu ;
1. Kemampuan mengendalikan
kegiatan perencanaan informasi
2. Kemampuan mengendalikan
proses transformasi informasi
3. Kemampuan mengendalikan
organisasi pelaksana sistem informasi
4. Kemampuan kemampuan
kegiatan koordinasi
Dengan kemampuan kemampuan itu, maka terjamin kelancaran
pelaksanaan pengelolaan sistem informasi. Pengendalian sistem informasi adalah
keseluruhan kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan
mekanisme
pengelolaan sistem informasi, khususnya dalam
fungsi-fungsi perencanaan informasi, transformasi, organisasi, dan koordinasi
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu system manusia/mesin
yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi operasi
manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi. . Sistem informasi
manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya
terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam
mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya
sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi
utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan
sebuah “data base”.
DAFTAR
PUSTAKA
http://diahandani.blogspot.com/2014/01/contoh-makalah-sistem-informasi_6245.html
Komentar
Posting Komentar